Hai semuaaaa :) Bagaimana
kabarnyaaaa?? Semoga sehat selalu bloggers semua, biar terus baca tulisan aku
hehehehe NGAREP !! Kemarin aku sempat share Manfaat Menikah Muda buat kalian
guys, sekarang aku mau share tentang Mengapa Kita Harus Menikah ?? INI BUAT
KALIAN YANG MASIH TAKUT MENIKAAAAH. MASIH TAKUT ATAU jangan jangan MALAS
MENIKAH ?? YUUUK BACA :).
1. Menyempurnakan Agama
Tahukah bahwa menikah itu merupakan IBADAH ?? Yup, menikah itu merupakan
bagian dari IBADAH.
"Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya.
Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya
lagi." (HR. Thabrani dan Hakim).
2. Menjaga kehormatan
diri
Buat kalian yang mampu untuk menikah, segeralah
menikah. Menikah itu menghindarkan kita dari zina.
"Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk
nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan
lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka
hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR.
Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).
3. Senda guraunya
suami-istri bukanlah perbuatan sia-sia
"Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan
perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu
senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan
mengajarkan renang." (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245;
Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 309)
4. Bersetubuh dengan
istri termasuk sedekah
Pernah ada beberapa shahabat Nabi SAW berkata kepada beliau, "Wahai
Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka bisa shalat
sebagaimana kami shalat; mereka bisa berpuasa sebagaimana kami berpuasa; bahkan
mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Beliau bersabda,
"Bukankah Allah telah memberikan kepada kalian sesuatu yang bisa kalian
sedekahkan? Pada tiap-tiap ucapan tasbih terdapat sedekah; (pada tiap-tiap
ucapan takbir terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahlil terdapat sedekah;
pada tiap-tiap ucapan tahmid terdapat sedekah); memerintahkan perbuatan baik
adalah sedekah; mencegah perbuatan munkar adalah sedekah; dan kalian bersetubuh
dengan istri pun sedekah."
Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, kok bisa salah seorang dari kami
melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?" Beliau menjawab,
"Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu dia salurkan pada
tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan sebab perbuatannya
itu?" (Mereka menjawab, "Ya, tentu." Beliau bersabda,)
"Demikian pula bila dia salurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal,
dia pun akan mendapatkan pahala." (Beliau kemudian menyebutkan beberapa
hal lagi yang beliau padankan masing-masingnya dengan sebuah sedekah, lalu
beliau bersabda, "Semua itu bisa digantikan cukup dengan shalat dua
raka'at Dhuha.") (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 125).
5. Adanya saling
nasehat-menasehati
Menikah berarti kita mempunyai teman yang selalu
ada dan sejalan dengan kita. Suami atau Istri kita merupakan teman halal bagi
kita. Jadi kita bisa menceritakan semua yang kita alami, saling berbagi,
memberikan nasehat dan meminta nasehat. Bukankah beban akan ringan jika dibawa
bersama-sama ??
6. Bisa mendakwahi orang
yang dicintai
Selain bisa membagi beban, menikah juga bisa
menyebarkan kebaikan. Bukankah besar pahala orang yang menyebarkan kebaikan ?
7. Pahala memberi contoh
yang baik
"Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam
Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala
orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan
barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia
mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru
perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun." (HR. Muslim, Buku
Riyadush Shalihin Bab Orang yang pertama kali melakukan kebaikan atau
kejahatan.)
Bagaimana menurut Anda bila ada seorang kepala keluarga yang memberi contoh
perbuatan yang baik bagi keluarganya dan ditiru oleh istri dan anak-anaknya?
Demikian juga sebaliknya bila seorang kepala keluarga memberi contoh yang jelek
bagi keluarganya?
8. Seorang suami
memberikan nafkah, makan, minum, dan pakaian kepada istrinya dan keluarganya
akan terhitung sedekah yang paling utama.
Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: "Satu
dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk
memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu
dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya
yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu." (HR
Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).
Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud., ia berkata:
Rasulullah SAW. bersabda: "Dinar yang paling utama adalah dinar yang
dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk
kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman
seperjuangan di jalan Allah."(HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab
Memberi nafkah terhadap keluarga).
Seorang suami lebih utama menafkahkan hartanya kepada keluarganya daripada
kepada yang lain karena beberapa alasan, diantaranya adalah nafkahnya kepada
keluarganya adalah kewajiban dia, dan nafkah itu akan menimbulkan kecintaan
kepadanya.
Muawiyah bin Haidah RA., pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: 'Wahai
Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?" Beliau
menjawab dengan bersabda, "Berilah makan bila kamu makan dan berilah
pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah
kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah.
Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah
bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap
mereka." (Adab Az Zifaf Syaikh Albani hal 249).
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash RA., dalam hadits yang panjang yang kami tulis
pada bab niat, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadanya:
"Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari
keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu
sediakan untuk istrimu."
(HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap
keluarga).
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiaka orang yang
harus diberi belanja." (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin
Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).
Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.
"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan
menggantinya." (Saba': 39).
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: "Setiap pagi ada
dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: "Ya Allah,
berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya." Dan yang lain
berdoa: "Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir." (HR.
Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap
keluarga).
9. Seorang pria yang menikahi
janda yang mempunyai anak, berarti ikut memelihara anak yatim
Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi
mereka yang menikah.
a. Dan kawinkanlah
orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin)
dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin
Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas
(Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nur: 32)
b. Ada tiga golongan
manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah,
seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah
karena ingin memelihara kehormatannya.(HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi,
Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)
Gimana guuuys ?? Masih takut menikaaah
?? Udah tau kaaan kenapa kita harus menikah sebagai kaum muslimin?? Semoga
setelah baca tulisan diatas kalian benar benar siaaaap :) Sampai jumpa di
artikel selanjutnyaaa bye byeee.