Haloo bloggers setia :) Apa kabar niih ?? Lama tak jumpa kito
hehehe. Udah lama aku nggak nulis blog niih, biasaa orang sibuk hehe. Sekarang
aku udah lulus SMK guys, dan alhamdulillah aku udah bekerja di salah satu
perusahan IT Solution di Jakarta. Karena itu guys aku nggak pernah ngepost
dalam 6 bulan terakhir, habis fokus sama pekerjaan baru hehe biar jadi karyawan
teladan gituuu. Oke skip tentang pekerjaan aku.
Sekarang ini lagi jamannya nikah mudah
nih guys. Dari pengalamanku sendiri sih banyak kakak kelas yang 2 tingkat dari
aku sudah memasuki jenjang pernikahan. Di tahun ini umurku sendiri 19, jadi
bisa di bilang mereka rata rata menikah pada umur 21 tahun. WAW ? Masih mudah
kan ? Biasanya pada umur segini kita lagi sibuk-sibuknya kuliah atau mengejar
karir nih. Tapi jangan salah sangka dulu, kita sebenernya harus salut nih sama
mereka yang menikah mudah, karena mereka punya keinginan yang kuat. Jangan
dipikir nikah itu gampang lo yaaaa. Nikah itu butuh keTEKADan loo bukan
keNEKATan yaaa harap di pahami itu, jangan sampai salah arti. Mereka yang
menikah mudah berarti sudah siap dengan segala sesuatu hal kedepannya. Apalagi
diumur yang muda pemikiran kita masih labil. Tapi jangan takut buat nikah muda
guys, kalau kalian sudah siap lahir dan batin kenapa nggak ?? Kali ini aku bakal
share tentang manfaat nikah muda, buat kalian yang masih ragu nikah di umur
kalian yang masih muda. Perhatikan baik baik yaaaaa.
يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ: مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai
pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena
ia lebih menundukkan pkalianngan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa
yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.”
(HR. Bukhari)
Syabab
biasa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “pemuda.” Berapakah
usianya? Fauzil Adhim dalam buku Indahnya Pernikahan Dini menjelaskan, syabab
adalah sesesorang yang telah mencapai masa aqil-baligh dan usianya belum
mencapai tiga puluh tahun. Asalkan sudah memiliki ba’ah (kemampuan), maka ia
dianjurkan untuk segera menikah. Dan kini terbukti, banyak manfaat menikah di
usia muda di balik perintah Rasulullah ini.
1. Lebih terjaga dari dosa
Sebagaimana sabda Rasulullah tersebut, menikah di usia
muda itu lebih membantu menundukkan pkalianngan dan lebih mudah memelihara
kemaluan. Seorang yang menikah di usia muda relatif lebih terjaga dari dosa
zina; baik zina mata, zina hati, maupun zina tangan.
2.
Lebih
bahagia
Hasil riset National Marriage Project’s 2013 di
Amerika Serikat (AS) menunjukkan, persentase tertinggi orang yang merasa sangat
puas dengan kehidupan pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28
tahun.
Mengapa pasangan muda lebih bahagia? Sebab mereka
umumnya belum memiliki banyak ego-ambisi. Pasangan muda lebih mudah menerima
pasangan hidupnya. Bahkan, ketika sang suami belum mapan secara ekonomi dan
akibatnya hidup “pas-pasan”, mereka tetap bisa enjoy dengan kondisi tersebut.
Hal ini sejalan dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah oleh kalian gadis
perawan, sebab (..salah satunya..) ia lebih ridha dengan nafkah yang sedikit.”
3.
Lebih
puas dalam bercinta
Pasangan yang menikah di usia 20-an cenderung melakukan
jima’ lebih sering daripada mereka yang menikah lebih lambat. Hasil studi Dana
Rotz dari Harvard University pada 2011 menunjukkan, menunda usia menikah empat
tahun terkait dengan penurunan satu kali jima’ dalam sebulan.
Sedangkan dalam tingkat kepuasan, menikah di usia muda
–diantaranya dengan dukungan fisik yang masih prima- membuat suami istri lebih
menikmati. Lagi-lagi, hal ini bersesuaian dengan hadits atsar Ibnu Umar:
“Nikahilah gadis perawan, sebab ia lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya dan
lebih hangat farjinya…”
4.
Emosi
lebih terkontrol
Menikah di usia muda terbukti lebih cepat mendewasakan
pasangan tersebut. Dalam arti, menikah dan berumah tangga membuat seseorang
lebih terkontrol emosinya. Ini dipengaruhi oleh ketenangan yang hadir sejalan
dengan adanya pendamping dan tersalurkannya “kebutuhan batin.” Dan itulah
diantara makna sakinah dalam Surat Ar Rum ayat 21.
Hasil studi sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker pada tahun 2010 mendukung hal ini. Menurut hasil studi tersebut, menikah pada usia muda akan lebih bermanfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.
Hasil studi sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker pada tahun 2010 mendukung hal ini. Menurut hasil studi tersebut, menikah pada usia muda akan lebih bermanfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.
5.
Lebih
mudah meraih kesuksesan
Sebagian orang menunda menikah dengan alasan mencapai
jenjang karir tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu. Padahal, saat
seseorang telah menikah, ia menjadi lebih tenang, merasakan sakinah. Dengan
ketenangan dan stabilnya emosi ini, ia bisa lebih fokus dalam meniti karir dan
beraktifitas apa pun, baik dakwah maupun mencari maisyah. Karenanya tidak
mengherankan jika banyak orang-orang yang sukses di usia 40-an adalah mereka
yang menikah di usia 20-an.
6.
Lebih
baik bagi masa depan anak-anak
Lebih baik bagi masa depan anak-anak di sini bukan
berarti menikah di usia muda memungkinkan anak sudah dewasa saat Kalian
pensiun. Meskipun, hal itu juga bisa menjadi salah satu pertimbangan.
Namun yang lebih penting dari itu, menikah di usia
muda dan memiliki buah hati di usia muda, saat Kalian belum mapan secara
ekonomi berarti Kalian dapat mendidik anak-anak secara langsung merasakan pahit
getirnya kehidupan. Artinya mereka telah mencicipi perjuangan Kalian. Dan
jangan sampai anak-anak hanya tahu fasilitas dan hidup enak tanpa merasakan
hidup adalah perjuangan.
7. Mudah
beradaptasi
Pengantin berusia muda memiliki toleransi yang tinggi
terhadap perubahan, lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, keluarga
pasangan, dan kebiasaan buruk pasangan. Hal yang demikian tidak terjadi pada
pasangan penganting yang telah berusia matang.
8.
Belajar
Bertanggung Jawab Lebih Awal
Kebanyakan orang memilih untuk
tidak menikah muda karena masih ingin menikmati hasil kerja mereka untuk diri
sendiri. Baru awal kerja, gaji masih pengen buat senang-senang sendiri aja.
Ogah deh ngurusin urusin rumah tangga. Hey, cepat atau lambat kamu tidak bisa
terus lari dari kehidupan dewasa. Suatu hari, hal yang kamu hindari juga akan
kamu hadapi.
Menikah di usia muda akan
membuatmu lebih dewasa dan bertanggung jawab terhadap hidup. Bagaimana tidak,
menikah biasanya identik dengan berhentinya sokongan finansial dari orang tua.
Kamu dan pasangan harus menyiasati segala permasalahan hidup berdua.
Kalian akan tertawa dan merasa
seperti sedang main rumah-rumahan saat belanja bulanan. Kamu dan dia menata
rumah kontrakan kalian dengan perabot seadanya. Walau konyol, tapi dari sinilah
kalian akan belajar bahwa membangun hidup memang tidak mudah.
9.
Mama dan papa muda
Keuntungan memiliki anak di usia muda adalah Kalian
tak cepat lelah dalam mengimbangi gerakan dan aktivitas anak-anak yang
sepertinya tidak kenal lelah. Selain itu, Kalian pasti sering mendapatkan
pujian, anak sudah dua tapi masih awet muda.
Gimana guuuys udah punya rencana buat
nikah mudaaaa ?? Hayuuklah siapkan rencana kalian mulai dari sekarang ;)